Redewendung dan Redensart termasuk dalam idiom atau ungkapan. Perbedaan antara Redewendung dan Redensart adalah susunan kalimat dalam Redewendung merupakan kalimat lengkap sesuai SPOK (Subyek -Predikat - Obyek - Keterangan). Sedangkan Redensart biasanya hanya potongan kalimat yang dianggap penting saja. Kedua-duanya merupakan ungkapan, yang kadang-kadang maknanya berbeda dengan kata yang dipergunakan. Redewendung adalah sebuah kalimat yang terdiri dari sejumlah kata dan memiliki arti berbeda dari apa yang tertulis. Tetapi, kadang-kadang Redewendung dan Redensart dapat dipertukarkan, karena perbedaan di antara mereka sangat tipis.
Misalnya
Mit Ach und
Krach.
Redewendung ini merupakan singkatan dari 'mit Ächzen und Krächzen'. Ächzen berarti 'merintih' dan 'Krächzen' berarti "menggaok, atau mengeluh dengan keras". Arti yang dimaksud adalah 'dengan susah payah (karena susahnya, sehingga orang sampai merintih dan berteriak ketika mengerjakannya)'.
Er erledigt die
Arbeit mit Ach und Krach berarti dia menyelesaikan pekerjaan itu dengan susah payah.
Ich lerne mit Ach und Krach, Auto zu fahren. Saya belajar nyetir mobil dengan susah payah. Dan sampai hari ini belum berani nyetir mobil sendiri meski sudah punya SIM A, hehehe |
Äpfel mit Birnen vergleichen (= Membandingkan apel dengan pir)
Membandingkan dua hal yang berbeda satu sama lain.
In den sauren Apfel beißen
Arti harfiahnya adalah menggigit apel asam. Yang dimaksud adalah "dipaksa atau terpaksa melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan".
Blau sein
Jika diterjemahkan "menjadi biru", padahal yang dimaksud adalah "menjadi mabuk" atau "betrunken sein".
Klaus is blau. Klaus is betrunken. Klaus mabuk.
Rot sein
Jika diterjemahkan "menjadi merah". Padahal yang dimaksud adalah "menjadi marah". Redewendung lain untuk "menjadi marah" adalah 'sauer sein', menjadi asam. Mungkin karena orang marah mukanya marah dan paras mukanya asam.
Den Bock zum Gärtner machen
Jika diterjemahkan "menjadikan kambing sebagai tukang kebun". Maksudnya, memilih orang yang tidak tepat untuk suatu pekerjaan. Kambing kan memakan tumbuhan, eh kok malah dijadikan penjaga kebun. Idiom serupa dalam bahasa Indonesia adalah "pagar makan tanaman".
Mit jemandem durch dick und dünn gehen.
Maksudnya "dalam suka dan duka bersama", tapi orang Jerman menyebutkannya dengan " menjadi kurus dan gemuk bersama". Mungkin orang kurus dianggap masa susah, dan orang gemuk dianggap masa senang. Entahlah. Jangan sensi ya untuk mereka yang kurus dan gemuk. Ini hanya perumpamaan saja.
Nanti ditambahkan lagi ya. Karena ada banyak Redewendung dalam bahasa Jerman. Ada bukunya segala yang khusus membahas ini. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar