Senin, 22 Juni 2009

Komma

Ada beberapa aturan dalam menempatkan koma dalam bahasa Jerman.

1. a.

Das Komma steht zwischen Haupt- und Nebensatz.

Koma diletakkan di antara kalimat utama dan anak kalimat.

Beispiele/Contoh :

Das Angebot war so groß, daß wir gar nicht alle Einladungen annehmen konnten.

(=Begitu banyak penawaran, sehingga kami tidak dapat memenuhi semua undangan.)

Die Lehrerin, die auf dem Bahnsteig wartete, hatte kaum Zeit, die Namen auf der Liste vorzulesen.

(= Ibu Guru, yang menunggu di peron kereta api, tidak punya waktu, untuk membacakan nama-nama yang ada di dalam daftar.)

1. b.

Das Komma steht immer vor einem erweiterten oder mehrteiligen Infinitiv mit zu.

Koma selalu diletakkan di depan anak kalimat Infinitiv mit zu, baik yang berpola sederhana atau sedikit, maupun yang berpola kompleks.

Catatan : infinitiv mit zu sebenarnya bukan anak kalimat. Untuk lebih jelasnya, baca penjelasan mengenai infinitiv mit zu, meski di blog ini belum ditampilkan.

Beispiele :
Ich freue mich, Sie kennenzulernen. (= Saya senang berkenalan dengan Anda.)
Ich erinnere mich, telefoniert zu haben. (= Saya ingat telah menelepon.)


1. c.

Kein Komma steht vor dem einfachen Infinitiv mit zu und bei Infinitivkonstruktionen nach brauchen, scheinen, sein und haben.

Koma tidak perlu ditempatkan pada kalimat Infinitiv mit zu yang sederhana ataupun kompleks jika terdapat kata kerja brauchen (= perlu), scheinen (= kelihatannya), sein (= adalah) dan haben (= mempunyai)

Beispiele :

Es ist schön zu wandern. (= Asyik sekali berjalan-jalan di perbukitan)

Sie brauchen nicht zu kommen. (= Anda tidak perlu datang)

Sie scheinen krank zu sein. (= Anda kelihatnnya sakit)

Das ist nicht zu glauben. (= Hal itu tidak bisa dipercaya)

Ich habe dir viel zu erzählen. (= Saya sudah cerita banyak kepada kamu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkunjung ke Jerman setelah pandemi

Gott sei Dank. Thanks God. Alhamdulillah. Puji Tuhan. Setelah pandemi Corona berakhir, Jerman mencabut larangan bagi orang Indonesia untuk b...