Minggu, 30 Juni 2013

Jakarnaval 2013

Memperingati ulang tahun Jakarta, pemerintah DKI Jakarta menyelenggarakan sejumlah acara, antara lain Jakarnaval 2013, yang diselenggarakan hari Minggu 30 Juni 2013. Acara mulai dari Balaikota yang terletak di Jl. Kebon Sirih, berakhir di jl. Thamrin, meskipun mobil karnaval sepertinya akan berakhir di jl. Kebon SIrih lagi.

Acara tahunan ini cukup menarik dan menyedot perhatian masyarakat. Dari jaman kecil saya selalu menonton acara karnaval ini. Seru aja melihat mobil hias. Kali ini, pemda DKI memberikan warna baru dengan menampilkan Festival Ondel-ondel internasional berupa parade yang diikuti oleh ribuan siswa SMA di seluruh Jakarta. Niatnya, Festival Ondel-ondel ini akan mengalahkan atau paling  tidak menyamai parade serupa di Pasadena (California) dan Rio de Janeiro (Brazil). Oh ya, apakah ada pembaca blog yang ikutan parade kemarin? Seru banget, ya. 

Kuning coklat keemasan. Anggun dan glamor. Jakarnaval 2013
Kuning mempesona. Peserta dibagi dalam kelompok warna. Kelompok ini adalah kelompok warna kuning coklat keemasan. Kelihatan anggun dan glamor dalam balutan gaun pesta a la Princess dengan kain batik. 

Desainnya keren-keren. Jakarnaval 2013
Biru, hijau dan ungu yang menawan. Warna-warna dingin ini menjadi ceria sekaligus menyejukkan.  

Korean Style atau Minangkabau Style. Jakarnaval 2013
Cowok-cowok juga gak mau kalah dan ikut bergaya. Pas melihat mereka, saya langsung teringat dengan prajurit dan ksatria dari Korea kuno. Keren banget. Tapi melihat  yang berbusana merah, saya langsung teringat Minangkabau. Keren juga.


Ada peserta nyasar, he he he. Jakarnaval 2013
Meski kecewa dengan penonton yang memenuhi jalan raya, sehingga para peserta pawai bahkan kesulitan berjalan, tetapi ada bagusnya juga jarak yang tidak terlalu jauh bagi penonton. Mereka bisa berfoto dengan para peserta parade. Saya jadi ikut-ikutan berfoto bersama mereka deh. Sepertinya mereka sudah diberitahu untuk bergaya, setiap kali ada penonton yang intgin berfoto bersama mereka. 


Ibu-ibu duduk di kursi taman di Jl. Thamrin saat Jakarnaval 2013 berlangsung

Eh, tapi kok ada yang duduknya kayak begini ya. Ibu-ibu pula. Meski katanya, biar bisa melihat parade atau pawai, tetap aja gak patut dan tidak enak dilihat. Kursi taman ini milik rakyat, dibeli pakai duit rakyat, bukan berarti bisa seenak-enaknya lho duduk dengan cara begini. Tidak patut. Kalau di Jerman dan di Eropa, orang yang duduk seperti ini di muka umum dengan fasilitas umum akan ditegur polisi. Nah. Jangan ikut-ikutan kayak begini ya. Jadilah masyarakat yang beradab, civilized people, kulturvisierte Leute dimulai dari hal-hal kecil yaitu duduk dan berlaku sepatutnya, buang sampah pada tempatnya dan sebagainya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkunjung ke Jerman setelah pandemi

Gott sei Dank. Thanks God. Alhamdulillah. Puji Tuhan. Setelah pandemi Corona berakhir, Jerman mencabut larangan bagi orang Indonesia untuk b...