Kamis, 01 Maret 2012

Pencalonan sebagai komisioner Bawaslu

Liebe Deutschlerner,
diese zwei Monate waren hektische Monate für mich, denn ich bewarb mich um die Position als Kommissionarin von Bawaslu. Kennt ihr Bawaslu? Nein? Kein Problem, denn viele Leute kennen KPU mehr als Bawaslu.

KPU ist kurz von Komisi Pemilihan Umum und Bawaslu ist Badan Pengawas Pemilu.

Kedua lembaga ini bertanggung jawab untuk penyelenggaraan pemilu di Indonesia. KPU sebagai penyelenggara dan Bawaslu sebagai pengawasnya. Ini daftar pengumuman seleksi tahap kedua.

Meski tidak lolos pada tahap selanjutnya, tapi saya bangga dan bahkan tidak percaya bahwa saya mampu bertahan hingga tahap seleksi kedua. Saya yang lulusan bahasa Jerman bersaing dengan rekan-rekan dengan pendidikan hukum atau politik.

Bahkan dalam tahap ketiga, saya satu-satunya yang lulusan S1, sedangkan yang lain bergelar S2 bahkan S3. Pengalaman memantau pemilu baik di dalam negeri bahkan luar negeri membuat Tim Seleksi mempertahankan saya hingga tahap ketiga.

Oh ya, jumlah pendaftar adalah 285 orang, tahap pertama yaitu seleksi administrasi meloloskan 61 orang. Tahap kedua yaitu ujian tertulis meloloskan 18 orang. Tahap ketiga adalah wawancara mengenai kemampuan dan pengetahuan kepemiluan serta konfirmasi tanggapan masyarakat. Dari tahap ini hanya lolos 10 orang. Kemudian DPR akan melakukan fit and proper test untuk mendapatkan 5 orang komisioner Bawaslu. Saya hanya bertahan di tahap ketiga. Tapi yang lolos 10 besar ini adalah orang-orang yang cukup kompeten di bidang kepemiluan dan kami saling kenal satu sama lain :D.

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari proses pencalonan ini bagi perkembangan pribadi saya dan mudah-mudahan Anda semua. Jangan takut untuk maju dan bersaing, apalagi kalau kita punya kemampuan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkunjung ke Jerman setelah pandemi

Gott sei Dank. Thanks God. Alhamdulillah. Puji Tuhan. Setelah pandemi Corona berakhir, Jerman mencabut larangan bagi orang Indonesia untuk b...