Selasa, 29 April 2014

Latihan berbicara dalam bahasa Jerman

Satu keterampilan yang diimpi-impikan oleh pembelajar bahasa Jerman adalah "bisa bercakap-cakap dalam bahasa Jerman". Bagaimana caranya? Yang pertama, harus menguasai kosa kata bahasa Jerman yang cukup, kedua, harus menguasai tata bahasa Jerman yang cukup. Yang ketiga adalah menggunakannya.

Penguasaan kosa kata dan tata bahasa Jerman tentu saja tergantung dari level-nya. Kalau masih level A1, maka kosa kata dan tata bahasanya sederhana dan terbatas. Semakin tinggi levelnya, (harusnya) kosa katanya semakin banyak dan tata bahasanya semakin kompleks. Jadi, harus banyak membaca, belajar dan berlatih.

Fr. Rika dan dua siswanya di Grand Indonesia.

Sewaktu jaman kuliah, saya dan teman-teman suka ke mall (he he he, siapa yang tak suka dengan mall). Pulang kuliah kami jalan-jalan ke mall mana saja tergantung keinginan kami saat itu. Tahun 90-an, mall yang kerap kami kunjungi adalah Matahari pasar Senen (waktu itu belum ada Atrium Senen) dan Arion Rawa Mangun. Banyak baju-baju bagus di sana, lumayan untuk cuci mata tapi kantong masih bolong, maklum mahasiswa, uang masih sangat terbatas. Jadi kami mengomentari baju-baju yang ada di sana dalam bahasa Jerman. "Oh, bajunya schön, tapi harganya teuer." Masih compar campur. Lama-lama, komentar kami adalah "Das Kleid ist schön, aber schade, der Preis ist auch teuer."

Gunakan saja kosa kata yang ada dan tata bahasa yang dikuasai. Kalau pemula, jangan membuat kalimat sendiri, asal comot dari kamus, hasilnya nanti ngaco dan diketawain oleh orang Jerman atau malah bikin bingung. 

Misalnya,
Ich bin frei = Saya sedang kosong. Maksudnya, saya sedang tidak ada kesibukan.
Ich habe frei = Saya sedang kosong. Maksudnya, saya sedang tidak punya pasangan alias jomblo.

Dalam foto di atas, Fr. Rika membawa dua muridnya jalan-jalan ke mall Grand Indonesia yang letaknya tidak jauh dari kantor Lado Educare. Di sana, selain jalan-jalan tentu saja berlatih bahasa Jerman. Misalnya menyebut nama makanan, nama baju atau bahkan yang jahil adalah mengomentari orang yang sedang jalan-jalan di mall tersebut. Misalnya, das Mädchen sieht gut aus. Sie hat shöne Haare. Ihre Schuhe sind schwarz. Etc. 

Menarik sekali kegiatan ini. berhubung ada gurunya langsung, maka jika ada yang salah bisa langsung dikoreksi. Tetapi jika tidak ada guru, maka sesama pembelajar juga bisa saling mengkoreksi. Dicatat jika tidak menemukan pemecahan, lalu ditanya ke guru bahasa Jerman masing-masing. 

Jika ingin les bahasa Jerman, silahkan menghubungi Pak Uday 021-251 1535. Kalau ingin konsultasi untuk sekolah di Jerman silahkan menghubungi pak Yanuar 0812 8489 0000, 0815 8489 0000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkunjung ke Jerman setelah pandemi

Gott sei Dank. Thanks God. Alhamdulillah. Puji Tuhan. Setelah pandemi Corona berakhir, Jerman mencabut larangan bagi orang Indonesia untuk b...